Friday, November 30, 2018

urine kelinci

BOGOR. Selain rupa elok dan daging yang lezat, ternyata kelinci memiliki kelebihan lain yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian yakni sebagai pupuk dan pestisida hayati. Air kencing kelinci merupakan cairan yang mampu memberikan suplai nitrogen yang cukup tinggi bagi tanaman, hal ini disebabkan oleh tingginya kadar nitrogen yang terdapat didalamnya.


Jika dibandingkan dengan hewan pemakan rumput lainnya, air kencing kelinci memiliki kadar Nitorgen yang tinggi karena kebiasaannya yang tidak pernah minum air dan hanya mengkonsumsi hijauan saja.

Susan Lusiana, koordinator Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pertanian Berkelanjutan Serikat Petani Indonesia (SPI) mengungkapkan bahwa hasil penelitian Badan Penelitian Ternak (Balitnak) pada tahun 2005 menjelaskan kalau kotoran dan urine kelinci memiliki kandungan unsur N, P, K yang lebih tinggi (2.72%, 1.1%, dan 0,5%) dibandingkan dengan kotoran dan urine ternak lainnya seperti kuda, kerbau, sapi, domba, babi dan ayam.

“Jadi, jika air kelinci ini dipadukan dengan kotoran kelinci dan dijadikan pupuk maka pupuk ini akan memiliki kandungan kandungan 2,20% Nitrogen, 87% Fosfor , 2,30% Potassium, 36 Sulfur%, 1,26% Kalsium, 40% Magnesium,” jelas Susan.

Susan juga menyampaikan bahwa tingginya manfaat dari kelinci ini mendorong Pusdiklat Pertanian Berkelanjutan SPI untuk mengembangkan usaha peternakan kelinci.

Saat ini Pusdiklat SPI sedang membudidayakan 10 kelinci hias yang kotoran dan air kencingnya diolah dan digunakan untuk pestisida dan pupuk hayati.

“Dari 10 ekor kelinci tersebut, rata-rata air kencing yang dihasilkan sekitar 2 liter perhari. Air kencing ini bisa diaplikasikan langsung ke tanaman ataupun dicampur dengan kotorannya untuk dibuat pupuk cair kelinci. Kotoran kelinci juga bisa diolah terpisah dan digunakan sebagai bahan pembuatan kompos yang dicampur dengan bahan-bahan lainnya, ” Jelas Susan.

Susan mengungkapkan bahwa mengumpulkan air kencing dan kotoran kelinci tidaklah sulit. Cukup dengan meletakkan wadah di bawah kandang, tetes demi tetes air kencing kelinci dikumpulkan. Cara pembuatannya cukup mudah dan sederhana. Air kencing kelinci yang sudah dikumpulkan lalu dipindahkan ke dalam jerigen.

Sebelum digunakan, terlebih dahulu air kencing kelinci dicampur air. Takaran yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk 10 liter air diperlukan 0.5 liter air kencing kelinci. Selanjutnya proses penyemprotan dilakukan mulai dari satu tanaman ke tanaman lain dengan merata.. Sebaiknya, setelah disemprot tidak terkena hujan agar pupuk langsung diserap tanaman
=============================
Cara membuat pupuk cair dari urine kelinci
Bahan:
  • 1 liter urine kelinci
  • 10 cc atau 1 sendok makan EM4
  • 10 cc molase/tetes tebu (bisa diganti dengan ¼ gula merah yang dicairkan)
Cara membuat:
  • Urine kelinci diletakkan dalam jerigen kapasitas 5 liter, dicampurkan dengan EM4 dan molase/tetes tebu/gula merah.
  • Campuran diaduk dalam jerigen selama 2-3 menit hingga homogen (tercampur rata).
  • Diamkan di ruang teduh selama 7-8 hari hingga selesai fermentasi.
  • Sesekali jerigen dibuka untuk membuang gas.
  • Fermentasi berhasil apabila setelah 7-8 hari saat jerigen dibuka, tidak berbau lagi.

Pengaplikasian urine kelinci dapat diberikan dengan perbandingan 10 liter air dengan 0,5 liter urine kelinci kemudian diaduk atau dikocok lalu disemprotkan pada tanaman. Untuk hasil lebih maksimal dilakukan pemupukan dengan cara dikocor setiap 2 minggu sekali.
Pemakaian umumnya dilakukan dengan penyemprotan pada bagian tanaman terutama daun. Daun yang disemprot sebaiknya bagian bawah karena terdapat stomata yang akan menyerap langsung pupuk cair urine kelinci. Pastikan pula penyemprotan tidak berlangsung saat hujan.
Cara membuat pupuk padat dari kotoran kelinci

Alat dan Bahan:
  • Kotoran kelinci (Feses): 1 karung
  • Arang sekam: 1/5 bagian dari jumlah feses
  • Trichoderma: 100 gram atau 100 ml
  • Air bersih: secukupnya
  • Wadah/Ember
  • Plastik hitam/Terpal
Cara Membuat:
  • Kotoran kelinci dan bahan organik daun-daunan atau rumput-rumputan kering (biasanya saat membersihkan kandang sisa makanan baik rumput atau daun sudah terkumpul jadi satu dengan kotoran kelinci) diaduk hingga rata.

  • Larutkan trichoderma dengan 500 ml air.
  • Siramkan larutan trichoderma pada feses kelinci yang sudah dicampur arang sekam.
  • Letakkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari.
  • Tutup rapat menggunakan plastik hitam atau terpal.
  • Biarkan selama 10-15 hari. Feses kelinci hasil fermentasi siap untuk digunakan sebagai pupuk.
  • Cara aplikasinya yaitu ditabur merata pada bedengan sebagai pupuk dasar atau dicampur dengan tanah untuk media tanam dalam pot atau polybag.
Tanaman yang paling direkomendasikan untuk diaplikasikan pupuk ini yaitu berbagai sayur-sayuran daun, cabai, terong, tomat, rumput taman dan tanaman hias.
======================================================================================
PUPUK KELINCI
SUMBER https://kelinci.wordpress.com/2009/10/29/pupuk-“dahsyat”-kelinci-untuk-agribisnis/

upuk adalah kebutuhan mendasar bagi kelangsungan kegiatan agribisnis. Pupuk bisa jadi mahal bisa pula menjadi barang murah, bahkan mubadzir. Semua tergantung persepsi dan sikap kita terhadapnya. Bagi peternak yang tak memiliki kebutuhan akan tanaman bisa jadi sampah yang tiada bernilai. Hal ini tentu berbeda dengan para pengelola agribisnis yang setiapkali musim tanam selalu melihat pupuk sebagai barang berharga, saking berharganya bisa pula menjadi sesuatu yang ekseklusif.
Ada banyak jenis pupuk, tetapi dari sekian jenis pupuk kandang, pupuk kelinci yang terdiri dari tahi (feses) dan kencing (urine) dipadukan, ia akan menjadi pupuk handal untuk menghasilkan produksi tanaman.
Satu ekor kelinci yang berusia dua bulan lebih, atau yang beratnya sudah mencapai 1 Kg akan menghasilkan 28,0 g kotoran lunak per hari dan mengandung 3 g protein serta 0,35 g nitrogen dari bakteri atau setara 1,3 g protein. (Spreaadburi dan Yono C. Rahardjo: 1978)
Di dalam kandungan pupuk tersebut, Majalah Domestik Rabbit di Amerika Serikat tahun 1990 silam menyebutkan terdapat kandungan 2,20% Nitrogen, 87% Fosfor , 2,30% Potassium, 36 Sulfur%, 1,26% Kalsium, 40% Magnesium.
Hasil riset tiga peneliti dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak Bogor), Sajimin, Yono C. Rahardjo dan Nurhayati D. Purwantari (2005) menyimpulkan, pupuk kandang dari kotoran kelinci berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan maupun produksi rumput P.maximum dan leguminosa S.hamata setelah 6 kali panen (umur 258 hari). Sedangkan dengan penambahan probiotik pada pupuk kelinci interaksinya telah memberikan pengaruh nyata pada tanaman pakan dan meningkatkan produksi hijauan sebesar 34,8-38,0%.
Menurut penelitian tersebut, “komposisi bahan organik C:N rasio, unsur makro dan mikro lebih tinggi pada pupuk kelinci yang ditambahkan probiotik pada waktu proses dekomposisi. Penggunaan probiotik pada pupuk kelinci untuk tanaman sayuran kentang dan kubis juga berdampak positif di mana dengan perlakukantrichoderma rata-rata produksinya lebih tinggi 16,3% (kentang) dan 5% (kubis) di banding tanaman kontrol.”
Sedangkan pada tabel berikut ini menyebutkan kandungan unsur-unsur dalam feses dan urin kelinci berbanding ternak lainnya sebagai berikut.
Jenis ternak Unsur Hara
N (%) P (%) K (%) H2O (%)
Kuda (padat) 0,55 0,30 0,40 75
Kerbau (padat) 0,60 0,30 0,34 85
Sapi (padat) 0,40 0,20 0,10 85
Domba (padat) 0,75 0,50 0,45 60
Babi (padat) 0,90 0,35 0,40 80
Ayam 0,40 0,10 0,45 97
Kelinci muda* 1,6-2,0 0,43-1,3 0,4-1,0 44,7-32,5
Kelinci dewasa** 2,72 1,1 0,5 55,3
Sumber: Trubus (1996). Klaus (1985 dalam Kartadisastra (2001); Baririh, N.R, Wafiatiningsih, I.Sulistyo, R.A. Saptati BPPT Kaltim 2005)
Djiman Santoso, jutawan kelinci dari Sleman Yogyakarta sebagaimana ditulis di Tabloid Agrina 29 Nopember 2006 lalu mengatakan, “harga pupuk kotoran kelinci mencapai Rp7.500/kg, sedangkan air kencingnya Rp5.000/liter. Seratus ekor kelinci menghasilkan 25 kg kotoran basah per hari.”
Mereka yang memahami manfaat pupuk kelinci wajar jika kemudian memilihnya sebagai pendorong produktivitas. Mu’tazim Fakkih, peternak kelinci dan penggerak pertanian Serikat Islam di Klaten misalnya, sudah bertahun-tahun memanfaatkan pupuk kelinci.
Sebagaimana diulas dalam Tabloid Kontan 29 April 2009 lalu, Tazim membuktikan pupuk dan urin kelinci membuat tanaman sayuran dan buah lebih netral dan kesegarannya lebih tahan lama.  Sayangnya, sekalipun ia memiliki ratusan ekor kelinci, pasokan untuk kegiatan agribisnisnya masih kurang.
Di Negara-negara yang sudah menerapkan proyek agribisnis atau agroindustri seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Spanyol dan lain-lain pupuk kelinci telah memainkan peranan sebagai bagian terpenting menghasilkan tanaman yang baik, termasuk sebagai cara menghasilkan uang paling hebat dalam pasar pertanian modern.
Saking potensialnya, pupuk kelinci justru mendapatkan perhatian yang serius sehingga dalam mendesain kandang harus diperhatikan. Tujuan membuat desain kandang selain untuk menghindari kemubadziran feses dan urin juga untuk tujuan memudahkan pembersihan keduanya. Selamat mencoba.